Pertama-tama kuakui kalau dia selalu menemaniku dan mengisi hari-hariku yang sepi. Kehadirannya membawa nuansa baru dalam hidupku. Walau hanya dia yang sering menemaniku di kamar ini namun terasa seluruh dunia hadir didalam ruangan ini. Dia sering membuatku tertawa ceria, sedih, marah dan juga menjadi teman bercerita yang nyambung tentang apa yang terjadi di luar sana. Entah itu masalah politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, teknologi dan terutama masalah rohaniku yang mana setiap hari ia hadir dengan bacaan Alkitab sekaligus renungan yang selalu menguatkanku. Aku bebas meluapkan emosiku yang terpendam dan hebatnya ia selalu sabar meladeni sifat melankolisku itu. Ia selalu mengerti dan tak pernah berbalik marah kepadaku walaupun ia selalu kucuekin.
Aku bersyukur karena sudah lama mengenalnya, bergaul dengannya sehingga semakin aku sadar akan arti kehadirannya di masa penuh pergumulan ini. Ia setia membantu menyampaikan kepada teman-temanku, keluarga, maupun orang-orang yang tak pernah ku kenal tentang kondisi terbaruku.