Dalam masa kritisku dan dirawat di ICU RSUD WZ. Yohannes Kupang, 2,5 tahun lalu, banyak hal yang membuat dokter-dokter spesialis harus turun tangan menangani sakitku. Bukan hanya dokter spesialis saraf tapi juga dokter spesialis penyakit dalam, dokter rehabilitasi medik (fisioterapi) hingga psikiater. Saya dikonsultasikan ke psikiater mungkin karena sering mengigau atau berbicara tidak karuan, mungkin semangat saya sudah kelihatan sangat menurun atau pertimbangan lain dari dokter saraf, saya tidak tahu.
Saya ingat ketika itu psikiaternya datang mewawancarai untuk melihat kondisi kejiwaan saya. Beliau bertanya mulai dari hal-hal paling kecil seperti menyebutkan nama anggota keluarga, riwayat keluarga dan pendidikan, aktifitas sehari-hari, impian-impian dan diakhiri pertanyaan prinsip, "Jika anda masih ingin hidup, itu untuk alasan apa?" Saya menjawab dengan singkat, "Saya merasa belum berbuat apa-apa untuk melayani sesama dan memuliakan Tuhan dengan napas hidup yang sudah Tuhan berikan selama ini." Dokter lalu bercanda, "Oh, saya kira karena ingin menikah." Hahaha.