Setiap orang pasti mempunyai hal-hal ideal yang diharapkan mewarnai perjalanan hidupnya. Ketika jalan hidup tak semulus yang diidamkan, bahkan mungkin terbalik 180 derajat, otomatis akan timbul gejolak dalam hati untuk menolaknya. Kita akan berusaha semaksimal mungkin agar hal-hal ideal menurut kitalah yang sebaiknya terjadi. Namun sebagai manusia terbatas, upaya itu sering mengalami jalan buntu dan akhirnya sadar bahwa berserah pada kehendakNya itulah jalan terbaik.
Selama tiga tahun menderita Mielitis Transversa, banyak hal yang dulunya tidak pernah aku harapkan justru menjadi kenyataan. Karenanya terjadi penolakan dalam diri sehingga proses dan waktu Tuhan-lah yang menjawab semua kegundahan hati dan menuntunku untuk siap menerima itu. Berikut kutuliskan tiga hal yang awalnya tidak kuterima namun pada akhirnya aku siap menghadapinya.