Terima kasih buat ucapan selamat ulang tahun teman-teman kemarin 17 Februari (masih hari ini, beberapa menit lagi, buat mereka yang berada di belahan bumi bagian barat seperti Amerika dll). Maaf kalau saya tidak sempat membalasnya satu per satu. Tapi percayalah saya membaca semua ucapan itu, baik itu lewat SMS, wall FB, Inbox FB, Kompasiana dan Email. Terima kasih buat yang langsung berkunjung dan juga yang menitip salam lewat orang lain. Terima kasih karena ini menunjukkan rasa kasih teman-teman pada saya.
Ucapan selamat kali ini cukup unik. Unik karena ada pengaruh waktu didalamnya. Contohnya: ucapan pertama datang lebih awal 1 jam dari seorang teman yang berada di Australia. Ini mungkin dipengaruhi waktu di Auzie yang lebih cepat 1 jam sehingga notifikasi di FB sudah muncul. Sedangkan ucapan terakhir datang dari seorang teman di Amerika, ketika di Kupang sudah beberapa jam memasuki tanggal 18. Inipun dipengaruhi waktu di Amerika yang "terlambat" sekitar 12 jam dibanding Kupang.
Hal lain yang juga saya anggap spesial, ada teman yang mengingat ulang tahunku dengan baik hanya karena komentar di Kompasiana setengah tahun yang lalu. Kami bukan teman FB yang bisa saja dia memberi ucapan karena ada notifikasinya. Saya sendiri lupa kalau pernah berkomentar tentang ulang tahun dan saya kira itu cuma bercanda tapi dia malah mengingatnya dengan baik. Saya menganggapnya spesial karena dari 100 ribu lebih Kompasianer ternyata ada seorang yang mengingat ulang tahunku. Terima kasih ya....
Jujur, saya dibesarkan dalam keluarga yang tidak begitu menganggap ulang tahun sebagai sesuatu yang amat spesial. Biasanya kami hanya berdoa bersama di malam hari jika ada yang berulang tahun, doa dipimpin bapak atau mama. Tidak ada pesta ataupun acara-acara lain bahkan kadopun tak ada.
Tapi saya tak menyesali itu, karena yang terutama adalah syukur pada Tuhan yang telah memberikan tambahan napas hidup setahun sekaligus pemeliharaanNya. Suka dan duka dipakaiNya untuk membentukku menjadi pribadi yang lebih baik sepanjang 32 tahun usia yang telah berlalu. Saya harus memberi arti bagi hari-hari hidup yang terus ditambahkanNya ini. Syukur dan pujianku hanya bagi Allah yang memberiku napas hidup ini. Kehadiran saudara dan teman-teman telah mewarnai bertambahnya usia saya. Ini semua adalah berkat dan anugerah Sang Pencipta. Terima kasih Tuhan, terima kasih saudara dan teman-temanku.
_____
"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana" (Mazmur 90:12).
No comments:
Post a Comment