Social Icons

Friday, December 05, 2014

Ketika Menelan Menjadi Momok

Selang NGT berfungsi untuk memasukkan makanan kedalam  lambung.
Awalnya selang ini dipasang untuk mengeluarkan gas yang tertumpuk di lambung.

"Kak makannya banyak? Selera makan baik?" Tanya Mita, seorang teman sesama survivor Mielitis Transversa dalam obrolan BBM kami beberapa waktu lalu.

"Sekarang sudah baik Mit, lumayan banyak makannya, gak kayak dulu lagi," jawabku.

"Aku gak selera makan kak. Makannya dikit, suka mual." Cerita gadis 26 tahun itu tentang perkembangan nafsu makannya setelah sekitar 3,5 tahun menderita Mielitis Transversa.
Read More>

Friday, November 14, 2014

Apa yang Dipikirkan Pasien di ICU? (2)

Menjalani tes keringat untuk diagnosa Mielitis Transversa
di RSU Dr Soetomo Surabaya, Januari 2011.
Sebelumnya: Apa yang Dipikirkan Pasien di ICU? (1)

ICU memang ruangan yang penuh dinamika dan pasien harus siap dengan kondisi itu. Saya tidak mau larut dan terpengaruh, toh semua orang juga pasti mati. Kalau kematian saja saya siap untuk hadapi kenapa harus takut dengan keheningan, jeritan, tangis bahkan hantu terseram sekalipun.

Saya bersyukur karena dukungan teman-teman, keluarga hingga orang-orang yang belum saya kenal sangat besar untuk membeli obat GBS. Ditambah proteksi dari 2 jenis asuransi yang saya ikuti cukup meringankan biaya pengobatan sehingga persoalan biaya tidak terlampau membebani pikiranku.
Read More>

Apa yang Dipikirkan Pasien di ICU? (1)

Menuju ruangan tes EMG RSU Dr Soetomo Surabaya,
Januari 2011
Beberapa hari lalu statistik blog saya merekam kata kunci pencarian yang bunyinya seperti judul di atas. Si pencari informasi dibawa 'mbah' google ke blogku karena artikel Di ICU Saya Mendengar Cerita Cinta Itu. Memang di situ saya sedikit menyinggung tentang apa yang ada di pikiran saya ketika menghuni ICU selama lebih kurang 2 bulan.

"Wah ternyata ada orang yang penasaran dengan apa yang dipikirkan pasien penghuni ICU," pikirku. Mungkin orang dekatnya sedang dirawat di ICU, hanya sekedar iseng atau ada alasan lain sehingga ia bertanya kepada google, saya tidak tahu.
Read More>

Saturday, November 01, 2014

Dia Hadir di Mimpiku Siang Tadi


Bersama mama pada wisuda adik Zadrak, 1 September 2009.

Siang tadi saya mengambil obat untuk minum. Seperti biasa, obat siang ini berupa setengah tablet bernama Ludios. Karena obatnya cuma setengah dan kecil, saya paksakan minum walaupun air yang tersedia di gelas cuma sedikit, mungkin hanya dua teguk.

Ternyata dua teguk air itu tidak mampu mendorong obat itu masuk dalam tenggorokan.
Read More>

Saturday, October 25, 2014

Ada Malaikat Penolong Datang ke ICU untuk Selamatkan Aku

Hari pertama masuk UGD RSU WZ Johannes Kupang, 29 April 2010.
Suatu siang di bulan Juni 2010, saya sedang bergulat di ruang ICU RSUD WZ Johannes Kupang melawan penyakit Mielitis Transversa yang sampai dengan saat itu masih didiagnosa sebagai Gullian Barre Syndrome (GBS). Nilai hemoglobin saya sudah sangat menurun, menyentuh angka 7 g/dl (normalnya berkisar 13-17 g/dl). Solusi terbaik adalah harus ditransfusi, 3 kantong darah golongan O telah siap diteteskan lewat selang infus untuk bergabung dengan darah saya.
Read More>

Friday, August 15, 2014

Para Pahlawan itu Perlu Dihargai dengan Pantas (Catatan tentang Perang Kolbano-Timor 1907)

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya (Soekarno, 1961).

Monumen perang Kolbano yang didirikan Belanda
tahun 1908 (Dok. pribadi).
Beberapa bulan lalu saya menulis artikel Orang Jawa yang Tewas dalam Perang Kolbano di Timor, 26 Oktober 1907. Di situ tercantum nama-nama tentara Belanda yang tewas dalam perang Kolbano dimana dari 16 orang yang tewas, hanya 2 orang Eropa sedangkan 14 lainnya adalah orang Jawa. Dalam artikel itu sekaligus saya menyampaikan tentang 3 orang pahlawan Kolbano (Boi Kapitan, Pehe Neolaka dan Esa Taneo) yang ditangkap lalu dibuang ke tempat lain yang tidak dketahui hingga kini.
Read More>

Saturday, July 12, 2014

Cerita dan Terjemahan Lagu Lais Manekat

Lais manekat membuat hidupku lebih berarti
Lais Manekat adalah sebuah lagu pop rohani daerah Timor Tengah Selatan (TTS) yang sangat populer sejak dekade 1980-an. Dulu ketika Alm. Piet A Tallo, SH menjabat Bupati TTS (1983-1993), lagu ini adalah lagu wajibnya orang TTS. Lais Manekat sering dinyanyikan sebagai lagu persaudaraan di berbagai perhelatan terutama kegiatan yang dihadiri Bapak Bupati.
Read More>

Tuesday, July 01, 2014

Akhirnya Diberhentikan dari PNS

Anggota Kelompok 8 CPNS Kab. TTS angkatan 2009.
Kalau kita diperbolehkan untuk memilih sendiri jalan hidup yang harus kita lalui, tentu kita akan memilih yang terbaik menurut kita. Berharap jalan hidup kita berbentuk garis linear yang semakin menanjak, mudah dilalui dan minim rintangan. Sudah kita kalkulasi plus minusnya dengan tujuan utama sukses dan berguna bagi sesama.
Read More>

Tuesday, April 22, 2014

Penyakit ini Bisa Membuat Lumpuh Siapa Saja Dalam Sekejap (Lebih Dekat Dengan Mielitis Transversa)

Bersiap menjalani pemeriksaan MRI di RS Husada Utama Surabaya, 26 Januari 2011.
Akhir bulan ini tepatnya tanggal 29 April 2014, genap 4 tahun saya menjadi penyandang disabilitas (paraplegia) oleh penyakit Mielitis Transversa (MT). Sebuah penyakit langka dimana hanya terdapat sekitar 1-8 orang penderita setiap populasi 1 juta orang/tahun atau kira-kira 1.400 kasus baru/tahun di Amerika Serikat.
Read More>

Wednesday, April 02, 2014

Kenapa ada Jalan Lakapu di Hawaii-USA?

Plan and street view of Lakapu st. Honolulu, Hawaii-USA | Source: google maps
Sejak beberapa waktu lalu saya penasaran dengan nama sebuah jalan di Honolulu, Hawaii-USA yang sama persis dengan marga saya: Lakapu. Banyak pertanyaan berseliweran di kepala yang kemudian saya ungkapkan lewat artikel: Wow, Ada Jalan Lakapu di Hawaii, Adakah Hubungannya dengan Nenek Moyangku?

Inti artikel tersebut adalah pertanyaan dari mana asal-usul nama jalan Lakapu dan apakah mungkin ada keterkaitannya dengan marga Lakapu di Timor? Jawaban terhadap rasa penasaran itulah yang tertuang dalam tulisan ini.
Read More>

Wednesday, February 05, 2014

Foto Monumen Belanda Kolbano "Tempo Doeloe" Koleksi Tropen Museum

Peletakan krans bunga memperingati 20 tahun perang Kolbano (26 Oktober 1907).
Acara peletakan ini berlangsung tanggal 1 Oktober 1927.
(sumber: tropenmuseum.nl)
Read More>

Friday, January 31, 2014

Orang Jawa yang Tewas dalam Perang Kolbano di Timor, 26 Oktober 1907

Ilustrasi/Admin Kompasiana (Kompas.com)

Dalam catatan sejarah perlawanan rakyat lokal melawan penjajahan Kolonial Belanda di Pulau Timor, terdapat sebuah perang yang dikenal dengan Perang Kolbano. Perang yang terjadi tanggal 26 Oktober 1907 ini dilatarbelakangi oleh ketidaksanggupan dan penolakan masyarakat lokal untuk membayar pajak kepada Belanda yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Rakyat Kolbano di bawah pimpinan Boi Boimau yang dijuluki Kapitan, menolak membayar pajak yang dibebankan senilai 150 ringgit kepada Belanda. Ketika jalur negosiasi buntu, Belanda kemudian mengirim pasukannya ke Kolbano untuk menagih pajak secara paksa. Pasukan penagih itu dibunuh oleh prajurit lokal melalui sebuah strategi operasi yang disusun secara apik mengandalkan kelewang (pedang lokal), bubuk cabe dan abu ra'o (abu dapur). Kejadian inilah yang dikenal sebagai Perang Kolbano.
Read More>

Thursday, January 02, 2014

2014 Akan Menjadi Tahun yang Menyenangkan

Ira Forest Stanphill (Sumber: iFPHC.org).
Cemas? Semua orang pasti pernah mengalaminya. Siapa yang tidak cemas kalau tiba-tiba orang terdekatnya sakit, terancam di-PHK, bawahan berulah, usaha terancam bangkrut, perilaku anak/saudara yang menyimpang, dan lainnya.

Reaksi kita menghahapi kecemasan beragam, ada yang berdoa, menangis, berdiam diri, berkumpul dengan teman-teman, berlibur, menghilang dan lain-lain. Semua bentuk reaksi itu tergantung pada anggapan pribadi bahwa dengan cara itulah kecemasan itu bisa hilang. Sebagian orang mengambil langkah tepat tetapi ada yang mengambil langkah keliru yang justru membawanya semakin tenggelam dalam jurang kehancuran.
Read More>