Social Icons

Wednesday, September 20, 2017

Curhat di Blog, Diganjar Idolanesia Award Indonesia 2017

Penganugerahan Idolanesia Award Indonesia (8/9/2017) diwakili Arditya (paling kiri) | Dok. Pribadi
Tahun ini saya terpilih sebagai salah satu penerima Idolanesia Award Indonesia (IAI) 2017 yakni penghargaan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia kepada para penyintas dan pemerhati autoimun inspiratif. Saya tidak pernah menyangka kalau kebiasaan berbagi pengalaman di internet sejak 4 tahun lalu diantaranya melalui Kompasiana, blog & media sosial dalam kekurangan, kesederhanaan & keterbatasan kemudian menyebar dari "mulut ke mulut," dengan jalannya sendiri hingga akhirnya sampai ke "ring 1" menteri PPPA & diganjar penghargaan IAI ini.


Penghargaan seperti ini mungkin bukan apa-apa menurut sebagian orang tapi bagi saya pribadi ini sangat besar & sangat menyemangati. IAI cukup memotivasi saya sebagai seorang Pemitra (pejuang mielitis transversa) selama 7 tahun dari NTT. Sekalipun bukan sebuah nilai uang, setidaknya saya tahu bahwa hal sederhana yang mampu saya buat dalam keterbatasan bisa berdampak pada orang lain.

Ini mungkin bisa menjadi salah 1 realisasi dari jawaban saya kepada psikiater yang bertanya kepada saya 7 tahun lalu saat kritis di ICU RSUD Prof. WZ Johannes-Kupang, "jika anda masih ingin hidup, itu untuk alasan apa?" [Baca selengkapnya: Jika anda masih ingin hidup, itu untuk alasan apa?].

Idolanesia Award Indonesia adalah ukuran yg diberikan orang lain atas karya saya, sedangkan bagi saya ada ucapan syukur, kepuasan hati & dorongan semangat ketika saya bisa berbuat sesuatu untuk orang lain.

Terima kasih Tuhan, Engkau selalu punya cara untuk menyemangti saya. Engkau selalu membuat hidupku berarti.

Terima kasih untuk Menteri PPPA & Marisza Cardoba Foundation yang memilih saya sebagai salah satu penerima IAI tahun ini. Semoga penghargaan ini memacu saya untuk terus menerapkan pola hidup holistik Lima Dasar Hidup Sehat & giat memperkenalkannya kepada penyintas Autoimun lainnya.

Terima kasih juga untuk sahabat pemitra Nurhidayati Febriani & Arditya Citra yang telah mewakil saya menerima penghargaan ini di Auditorium Indonesia International Institute for Life Science (I3LS), Jakarta Timur, Jumat 8 September 2017.

Idolanesia Award Indonesia | Dok. Pribadi
***

Apa itu Idolanesia Award Indonesia?

(Dikutip dari Marisza Cardoba Foundation)
Sejak 2015, setiap tahunnya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia bersama Marisza Cardoba Foundation memberikan Idolanesia Award Indonesia (IAI) kepada para penyintas dan pemerhati autoimun serta penyakit langka.

Autoimun adalah gangguan pada sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga menyebabkan keluhan kronis (berkepanjangan dan berulang). Di Amerika Serikat, Autoimun telah menduduki peringkat ketiga penyakit mematikan yang menyerang 50 juta jiwa (15.5% dari total penduduknya). Autoimun dapat dikendalikan dengan penerapan Lima Dasar Hidup Sehat (pola hidup sehat holistik). [Informasi Lima Dasar Hidup Sehat]

Ketika seseorang didiagnosa autoimun atau kondisi langka, ada pilihan membentang bagaimana menyikapinya : takut dan terpuruk atau memupuk keberanian untuk mengenal keadaan.

Takut dan terpuruk sangatlah manusiawi, dan mengalaminya adalah sebuah berkat. Karena hikmah rasa itu teramat dalam, ketika sebenarnya kita diasah untuk berempati. Namun, terlalu lama hidup dengan perasaan takut dan terpuruk akan merusak tubuh dan jiwa.

Memupuk keberanian dan bangkit merupakan keputusan yang sesungguhnya berada di tangan kita sendiri. Kenyataannya setelah dijalani, kondisi istimewa ini menyadarkan kita pentingnya menerapkan pola hidup sehat holistik, karena dengan melakukannya membuat hidup para penyintas tak ada bedanya dengan mereka yang hidup tanpa kondisi khusus.

Lima Dasar Hidup Sehat | Doc. Marisza Cardoba Foundation
Ternyata keistimewaan ini ditujukan untuk membawa kebaikan dan kebersyukuran.

IDOLANESIA berasal dari kata Idola Indonesia. Adalah nama dan doa yang disematkan bagi para penyintas dan pemerhati autoimun serta kondisi langka inspiratif; mereka yang membuat keputusan lebih cepat untuk memupuk keberanian mengenali keadaan, berdamai, berdaya, dan berkarya bersama.

Idolanesia Award Indonesia (IAI) diberikan sebagai wujud apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para penyintas dan pemerhati inspiratif.

Idolanesia Award Indonesia (IAI) adalah ajang berbela rasa, pernyataan syukur yang dilakukan secara bersama-sama, dengan kesadaran dan tekad penuh untuk menjadikan ODAI (orang dengan autoimun) dan ODALANGKA (orang dengan kondisi langka) sebagai garda terdepan dalam menginpirasi Indonesia menuju bangsa yang semakin luhur budi, sehat, sejahtera, bermanfaat, dan bernilai di hadapan Tuhan dan seluruh makhlukNya.

"Sometimes the bad things that happen in our lives put us directly on the path to the best things that will ever happen to us," Shahnaz Haque (pemerhati autoimun).

***

Kenapa penghargaan IAI ini datang dari Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak? Mielitis Transversa adalah salah 1 dari 157 jenis penyakit Autoimun. Menurut Marisza Cardoba Foundation, mengutip American Autoimmune Related Disease Association-AARDA, di Amerika Serikat, kasus Autoimun dialami oleh 50 juta jiwa (15,5 persen dari total penduduk). Dari angka tersebut, 80 persennya adalah perempuan dan anak.

KLIK disini: Informasi angka kejadian auto imun

[Khusus untuk mielitis transversa, jumlah penderitanya merata antara pria & wanita dengan  dengan peluang 1-8 penderita setiap populasi 1 juta penduduk/tahun. Sedangkan range usia penderita terbanyak adalah 10-19 tahun & 30-39 tahun. Saya sendiri diserang pada usia 29 tahun].

Bukan tidak mungkin Indonesia memiliki prevalensi yang sama, bahwa diduga ada sekitar 40 juta jiwa yang mengalami Autoimun, yakni 100x lipat dari kasus Kanker. 32 juta diantaranya adalah perempuan & anak.

Untuk itulah Kementerian PPPA merasa perlu peduli terhadap pemberdayaan penyintas autoimun.*


*) Dimuat juga di akun Kompasiana

No comments:

Post a Comment